Penyebab Terjadinya INFLASI

  



  A.    Pengertian Inflasi

Salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan di hampir semua negara di dunia mengalami inflasi. Inflasi sendiri yang dimaksud adalah kecenderungan dari harga – harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak bisa dikatakan inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada sebagian besar dari harga barang – barang lain. Kenaikan harga – harga biasanya terjadi karena misalnya, musiman, menjelang hari – hari besar, atau yang terjadi sekali ( dadakan ) biasanya tidak mempunyai pengaruh lanjutan hal ini tidak bisa disebut inflasi.
Di Indonesia sendiri sering terjadi inflasi biasanya ditandai turunya harga Rupiah kepada Dollar atau sebaliknya harga Dollar naik. Hal ini terjadi karena peredaran uang dimasyarakat terlalu banyak dan peredaran uang oleh Bank Sentral pun bisa menimbulkan utang negara. Jika inflasi sudah terjadi pemerintah akan melakukan kebijakan moneter dari penjualan surat berharga Bank Indonesia sampai menaikan suku bunga bank diharapkan agar masyarakat berminat menabung uangnya di Bank dan menurunkan peredaran uang di masyarakat.
   B.     Macam – Macam Inflasi

Ada beberapa cara untuk menggolongkan macam inflasi, dan penggolangan mana yang kita pilih tergantung pada tujuan kita. Penggolongan pertama didasarkan atas ‘parah’ tidaknya inflasi tersebut. Di sini kita bedakan beberapa macam inflasi :
           a.     Inflasi ringan ( dibawah 10% setahun atau kurang dari 10% setahun)
           b.    Inflasi sedang ( antara 10 – 30% setahun )
           c.    Inflasi berat ( antara 30 – 100% setahun )
           d.  Hiperinflasi ( diatas 100% setahun atau lebih dari 100% setahn )

Penggolongan yang kedua berdasarkan sebab - sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini kita bedakan menjadi dua inflasi :
     1.      Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflasi
     2.      Inflsasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Ini disebut cost inflation.

Penggolongan yang ketiga berdasarkan asal dari inflasi. Disini kita bedakan :
     1.      Inflasi yang berasal dari dalam negeri
     2.      Inflasi yang berasal dari luar negeri

Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru seperti yang terjadi pada tahun 2017 ini Indonesia merilis cetakan uang baru, panenan yang gagal dsb.

Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga – harga di luar negeri atau negara – negara langganan berdagang negara kita.
Penularan inflasi dari luar negeri kedalam negeri ini jelas lebih mudah terjadi pada negara – negara yang perekonomiannya terbuka, seperti Indonesia, Malaysia, Korea, Taiwan, Singapura, dsb. Inflasi yang terjadi juga tergantung bagaiman kebijaksanaan pemerintah yang diambil. Dengan kebijaksanaan moneter dan perpajakan tertentu pemerintah bisa menetralisir atau bisa mengatur kecenderuangan inflasi yang akan terjadi terutama berasal dari luar negeri tersebut.

Contoh Tabel Inflasi tahun 2007 - 2016

Sumber. Badan pusat statistik

Dari gambar diatas kita mengetahui bahwa (inflasi sedang), terjadi pada tahun 2008 inflasi tersebut berada di prosentase 11,06% . tapi ditahun berikutnya pemerintah dapat meminimalisir inflasi tersebut melalui kebijakan moneter yang pemerintah lakukan berhasil menurunkan inflasi. Di tahun 2013 - 2014 prosentase Inflasi berada di 8,38% dan 8.36% Inflasi naik dari tahun sebelumnya. Dan ditahun berikutnya hanya terjadi inflasi ringan saja hingga tahun 2016. Pemerintah berhasil dalam melakukan pengurangan inflasi bisa diliat dari tahun tahun berikutnya.

Dari penjelasan tersebut kita dapat menarik kesimpulan
Bahwa yang dimaksud Inflasi adalah kecenderungan dari harga – harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.

Inflasi bisa digolongkan menerut berbagai cara, tergantung tujuan analisa kita. Penggolongan bisa didasarkan atas laju inflasi, sebab sebab awalnya inflasi, dan asal inflasi itu.
Inflasi, sebagai kenaikan harga – harga adalah gejala ekonomi tetapi faktor – faktor penyebabnya maupun konsekuensinya bisa terletak diluarbidang ekonomi. Masalah inflasi sosio-ekonomi-politis. Ilmu ekonomi membatasi diri pada identifikasi faktor – faktor obyektif dari proses inflasi 

pada tahun 2017 inflasi dari bulan Januari - Agustus presentasenya berada pada 2,53% yang berarti pada tahun ini hanya inflasi ringan saja.

Mungkin sekian dari penjelasan in. jika ada yang kuran mohon dimaafkan


Referensi

Boediono.2014.Ekonomi Makro No 2.yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia

Good Governance harus diterapkan di pemerintahan di Indonesia baik dipusat dan daerah

Pengertian dan Kegunaan Akuntansi